Kamis, 09 Agustus 2012

Kenapa Harus Sekolah?


Aku udah libur sekolah sejak bulan Mei, habis UN pokoknya. tapi masih bimbel intense SNMPTN..Totally jobless sejak selesai SNMPTN kemarin. Uuu, kangen sekolah nih. Kangen sama XII IPA 8, kangen nyapa temen-temen seangkatan maupun adek kelas, kangen rapat organisasi, kangen nelat masuk kelas, kangen tidur-tiduran. Kangen pelajarannya? Kangen juga kok,hehehe. Tapi kangen ngrasani gurune (uuups) yang kadangkala memiliki pikiran yang lebih tinggi dari muridnya sampe-sampe bikin nggak mudeng. Ahaha..



Pelajaran oh pelajaran. Buat aku anak IPA, mengenal pelajaran MAFIA, Matematika Fisika, Kimia, dan temennya yang namanya biologi. Mereka-merekalah yang sudah berhasil membuat kita keriting, siang malem harus ngedate sama mereka tapi suka susah ditaklukin.

Sebenernya buat apa toh kita belajar itu? berguna ya buat kehidupan besok? Masih mending kalau berhubung sama jurusan kuliah, tapi kalau yang SMA nya IPA kuliahnya IPS? Haduuuh, rumus fluida, kinematika, dinamikanya..nama-nama ilmiah spesies ini itu pada kemana dong? terus reaksi-reaksinya redoks mau dipake buat apaan?

Aku juga sering mikir gitu kok, haha, awalnya loh. Tapi sekarnag nggak. Kalau mikirnya mentahan, emang nggak semua, bisa secara langsung berguna bagi kehidupan kita. tapi secara tidak langsung, sangat berguna lo. Banyak banget hikmah yang bisa kita ambil.

Ni apa dulu ya yang pengen ku bahas? Mmm, fisika deh,soalnya dia kan pelajaran yang jadi favorit :p. aku kasih contohnya dikit aja ya, karena baru nemunya itu dan udah pada lupa nih ilmu-ilmu terdahulu itu…dalam ilmu  fisika, kinematika apa dinamika ya ini? W  itu kan work, usaha. W itu di dapat dari adanya F(gaya) dan s(perpindahan). Nah, kalau perpindahannya nol, kan nggak ada usahanya kan? jadi, kalau kita mengusahakan sesuatu, harus ada perpindahannya dong, tentunya yang positif. Misalnya kalau lagi usaha belajar nyetir mobil, ya harus ada kemajuan dari yang nggak bisa jadi sedikit bisa.

Terus, kimia. Apa ya yang mau dibahas?aku kok lupa ya,hikmah apa yang bisa aku dapetin dari reaksi-reaksi itu. hmm…kita mengenal unsur yang berisfat amfiprotik, dia bisa bersikap menjadi asam, maupun basa. Ini konteksnya bukan berarti kepribadian ganda lo ya, tapi konteksnya kita harus bisa jadi orang yang bisa menempatkan diri dimana kita berada. Kalau sama orangtua, ya ngomongnya pake bahasa yang sopan,kalau sama temen-temen, bisa pake bahasa gaul.

Matematika. Hmm..kalau matematika udah tau kan,ilmu hitung, dipake hampir semua aspek kehidupan. Tapi kalau ilmu integral, limit,trigonometri,matriks, kalau aku bukan anak teknik, buat apa coba…njlimet. Nah, esensi dari belajar matematika, buat jadi orang yang lebih cerdik,mengasah otak. Matematika kan menuntut kita untuk terus berlatih soal, karena soal-soal matematika itu variatif sekali, sama kaya masalah hidup,sangat variatif. Nah, di soal-soal yang njlimet itu, rumusnya kan nggak cuma satu. Rumus nyari luas segitiga kan ada beberapa kan? yak, sama kaya permasalahan hidup, penyelesaiannya juga banyak tergantung kita mau pilih yang mana. Terus buat soal integral, kita harus ngerjainnya bertahap kan, sama kaya hidup, bertahap dalam melakukan sesuatu. Terbiasa menghadapi kesulitan, membuat kita nggak gampang nyerah.

Nah biologi…kalau biologi wujudnya ada, apa sih yang kita pelajari. Ada hewan,tumbuhan, lingkungan…banyak. Dari mempelajari semut dan lebah, ternyata mereka adalah pekerja keras yang hebat. Mereka terkoordinasi, ada yang jadi ratu,ada yang jadi pekerja. Untuk lebah harus hinggap ke ribuan bunga untuk mendapatkan madu yang bagi kita cuma sekali dua kali tegak. Kalau kita males-malesan, berarti kita kalah sama lebah ya?

Dalam hubungan pertemana, jangan sekali-kali jadi jamur parasit, atau bahkan jadi virus ya! tauka, virus tu sebenernya nggak bisa hidup tanpa sel inang. Eeh, sel inang udah berbaik hati memberikan dirinya buat virus bisa berkembang biak, pake properti milik dia, setelah virus-virusnya jadi, sel inang malah dirusak.ckckck…
Terus untuk seleksi alam nih, spesies apa yang bisa bertahan? Yaitu yang bisa beradaptasi dan sedikit-sedikit mulai berevolusi mengikuti keadaan. Apalagi ada kan bakteri yang bisa hidup di lingkungan ekstrim, kenapa? Karena dia nggak keras kepala. Kalau kita kan,”pokoknya harus ini, nggak mau itu..” padahal kenyataan yang ada nggak sesuai sama apa yang kita mau. Nah, bakteri, hewan, atau tumbuhan yang bisa bertahan karena mau beradaptasi. Kaya  bakteri ada yang punya organ (atau apa ya, lupa aku) kalau-kalau menghadapi lingkungan yang suhunya tinggi. Ngajarin apa? ya, waspada. Terus kaya hewan, macem-macem adaptasinya, pas mengahadapi musuh tu..terus tumbuhan juga, jati rela meranggas, merontokkan daunnya di musim kemarau. Kita juga kalau mengahadapi saat-saat sulit, harus ada yang dikorbankan.

Itulah, cuma dikit yang bisa aku uraiin. Kalau temen-temen punya hikmah lain, bisa juga lo dishare :) So, Kenapa harus sekolah? bukan cuma buat belajar pelajarannya, tapi harus bisa mengambil hikmahnya juga. Guru memberi kita ilmu itu bagaikan bahan mentah untuk bekal nanti, tergaantung kita mau ambil manfaatnya dari mana atau akan mengolahnya menjadi apa. Sekolah itu nggak harus kita jadi master dalam semua bidang, syukur-syukur deh bisa dapet ranking bagus, berprestasi, kalo nggak juga nggak apa-apa. Tapi yang terpenting dari sekolah itu pendewasaan diri, membentuk pola pikir, saling bersosialisasi,saling toleransi bekerjasama sama temen-temen.

Tidak ada komentar: