Sabtu, 12 Oktober 2013

Mesin Waktu


Dulu pas jaman-jaman SD, suka banget nonton petualangan amigos (entah judul aslinya apaan ya?) Sukaaa benget,bisa balik ke jaman bahoela gitu, aplagi kan setting nya amerika-amerika gitu kan, kalo bisa balik ke jaman 1800-an,kostumnya bisa ganti kaya busana yang ngetrend jaman itu. yag aku inget, akhir dari episode panjang telenovela itu adalah kakeknya Belinda (aku lupa nama mbak Belinda di telenovela itu apa, yang jelas bukan Anna) yang terperangkap di  mesin waktu itu bisa balik lagi. terus aku juga ingetnya si Belinda bisa menyelamatkan ibunya yang harusnya udah meninggal waktu ngelahirin dia (g masuk akal juga sih --a )


Nah, gara-gara ituu...dulu jadi mengkhayal pengen bisa punya mesin waktu. Lucu kaan bisa ke indonesia tempoe doeloe?

Khayalan yang lucu-lucuan,  berubah ke khayalan yang rada serius. Iya ya, kalo punya mesin waktu? Atau kalau nggak menemukan mesin waktu?

Kalau bisa, aku pengen banget merubah pilihan-pilihan yang aku rasa kurang sreg. Ya, aku ingin sekali merubah pilihan itu menjadi pilihan yang benar-benar aku inginkan.

Seandainya juga ada mesin waktu, aku juga ingin kembali ke masa seseorang itu masih ada, dan bersikap lebih baik ke dia, atau paling nggak diberi kesempatan satu jaam saja untuk minta maaf. 2 hal yang benar-benar aku sesali sampai detik ini. Sayangnya, mesin waktu itu nggak ada. Orang itu udah nggak ada. Pilihan lain pun sudah terlanjur aku putuskan. Penyesalan selalu datang terlambat.

Mesin waktu itu nggak ada, yang ada adalah kesempatan untuk merajut masa depan.