Minggu, 26 Juni 2011

Kisah kasih di sekolah..dengan si dia?

Assalamu'alaikum..
Halooo..ketemu lagi. uuh, lagi niat nulis nih...:D langsung aja ya, 
Masalah anak sma kebanyakan masalah cinta. Serba-serbi cinta. Status, cinta.Lagu,cinta. Puisi,cinta. Temenku hobi banget bikin puisi cinta. Ya gapapa lah,daripada nggalau nggak jelas…Begitulah ababil.  Nah,aku juga nggak mau ketinggalan ah,nulis-nulis…menceritakan masalah ini dari sudut pandangku.
            Sekolahku katanya orang-orang agamis,memang agamis kok, walaupun tidak semuanya. Nah, ternyata eh ternyata, kisah cinta teman-teman cukup beragam, ada yang bikin kagum,ada yang waow,ada yang..biasa aja,ada yang mencengangkan. Kalau mau aku rangkum sebagai berikut:
1.      Cukup mengagumi dia dalam diam, cinta terbesar hanya untuk-Nya
Kagum aku sama teman yang seperti ini. ya wajar kan namanya remaja suka-sukaan? Tapi dia hanya menyembunyikan perasaan itu dan menyibukkan diri dengan hal-hal yang jauh lebih bermanfaat. Mengalihkan perhatian dengan zikir, ngaji,belajar,maca buku,dll. Dia berpikir kalau sudah saatnya, pasti ketemu jodohnya.Subhanallah..siapakah akhi dan ukhti itu?
2.      Diam-diam merhatiin dari jauh,cerita tentang perasaan itu hanya ke teman dekat saja
Hehe,aku juga pernah lo, main truth or dare,kepaksa bilang…temen-temen pun bilang siapa-siapa yang disukai,sejak kapan..yah, cuma buat seru-seruan.Ntar kalau ada waktu senggang, cerita-cerita tentang si dia. Aduh manisnya,aduh baiknya,aduh hebatnya,,dan aduh –aduh yang lain :p terus,ntar saling goda menggoda, ”e cie..e cie.. ehm ehm..”
3.      SMS-an..FB-an..Twitter-an..dsb
SMSan,pertama-tama say hello doang..salah satu pihak berharap,eeh pihak lain ternyata hanya bersikap biasa-biasa saja.habis itu ada yang bersikap tegar,ada yang nggalau,ada yang biasa saja,menganggap hal itu lumrah. Maksudnya spekulasi barangkali,kalau-kalau dia suka ya syukur,kalo bertepuk sebelah tangan,apa boleh buat…
4.      Suka-sama suka,tapi HTS terselubung
Hmmm..aku bingung mendeskripsikan hubungan ini. ada nih di sekolah…entah sama-sama suka dan sama-sama tau. Karena mau menjaga, ya sebatas suka sms-an,ngobrol bareng,curhat-curhatan. Ujung-ujungnya? Nggak dapat dipastikan. Ada beberapa teman yang cukup mengerti agama, melakukan hal ini. Tapi karena kondisi sekolah dan teman-teman yang agamis, ya, mereka milih nggak pacaran. Hubungan ini cukup rahasia,paling-paling orang-orang tertentu yang tau.  Lalu,pas lulus SMA gimana? Adakah yang lamaran dan langsung nikah,pacaran pas kuliah,atau berakhir begitu saja? Tidak dapat dipastikan.
5.      HTS  terang-terangan
Kenapa nggak jadian aja? Yah,urusan pribadi,hanya pihak yang bersangkutan yang tahu. Mirip sama yang di atas,cuma ini terang-terangan.Seantero sekolah juga tau kalau mereka ada sesuatu.Mungkin ada sesuatu yang menunggu atau ditunggu setelah SMA,kok nggak jadian? Menunggu saat yang tepat menyatakan cinta barangkali? Hihihi…atau mau serius sekolah dulu ya? mungkin juga,
6.      Pacaran yuuk
Naah,kalau ini nih berani menyatakan,yang perempuan menerima. Jadian deh,,PJ PJ..:D
Ya, intinya jadian,jalan bareng,nontong bareng,makan bareng, SMSan sayang-sayang gitu. Ya ada yang langgeng sampe bertahun-tahun,ada yang hanya bertahan beberapa bulan.

            Hanya enam yang bisa kujabarkan.Masihkah ada yang lain?ting ting ting…
            Aku kagum kepada orang yang mampu memanage perasaannya dengan baik.Subhanallah…siapa sih yang nggak pengen jadi orang yang seperti itu? Tapi,yang cukup aku sayangkan adalah ketika seseorang yang tampaknya agamis, tegas menolak pacaran,diam-diam HTS juga saat terjebak virus cinta. Secara fisik terjaga,apa iya hati masih terjaga?Dan ujung-ujungnya,ada fitnah yang tidak diinginkan. (afwan lo ya kalo menyinggung). Itulah pilihannya. Kalo yang pacaran, menurutku ya biasa aja, malah bisa tak godain sampe tersipu-sipu malu.. asalkan nggak usah sok pamer kemesraan kaya artis,tau-tau ujungnya putus.  Yang lain nggak usah iri dan ngomong-ngomong di belakang. Jangan-jangan pengen juga,cuma belum ditembak atau nggak berani nembak? Kalo yang cuma bisa diam-diam merhatiin dari jauh,ehm,,semoga bayang-bayang orang itu tidak mengganggumu,masih banyak hal yang harus dipikirkan ukh.:D
            Temen-temen semua udah pada dewasa,udah tau juga kan aturannya gimana. Tiap mentoring dan kajian dikasih tau kok. Mau ngikut aturan yang sudah ditetapkan oleh-Nya? Alhamdulillah. Keren sekali itu. Mau masih nyoba-nyoba yang lain, itu pilihan.Toh setiap orang sudah bisa bertanggungjawab pilihan masing-masing kok. Intinya, tak usah munafik karena nggak ada yang tau lo, ujian hidup ke depan kaya gimana.Kalau niat menjaga,karena Allah Ta’ala
            Cukup sekian.Selamat menikmati masa-masa yang indah teman-temanku….semoga Allah selalu menjaga kita..

NB: afwan kalo nyinggung,:p
***

Apa cita-citamu?

Assalamu'alaikum


Renungan sore,menjelang magrib. Baru kemarin aku masuk SMA,sekarang udah naik ke kelas XII. Penentuan masa depan, mau kuliah dimana?
            Mungkin sebagian teman-teman sudah menentukan ingin kuliah dimana, ingin menjadi apa.Sama seperti aku, juga sudah menentukan pilihan. Orangtua terlibat? Jelas, bahkan tak jarang di antara teman-teman yang pilihannya ditentukan orangtua kan? Kalau aku, sebagian ditentukan orangtua,sebagian pilihanku. Ceritanya fifty-fifty.
            Ngomong-ngomong masalah pilihan, apa pilihan teman teman dan apa  pilihan orangtua? Siapa yang disuruh sekolah di kedokteran padahal keinginan hati ke teknik. Siapa juga yang disuruh ke sekolah akutansi yang bergengsi padahal hati tidak berkenan ke bidang itu. siapa yang ingin menjadi seniman, tetapi disuruh sekolah ekonomi? ingin ke bahasa tetapi dipaksa ke matematika. Fenomena yang banyak terjadi di antara kita.
            Nggak salah orangtua memilihkan, karena beliau tahu lebih banyak daripada anaknya. seperti jurusan X jaminan kerjanya pasti, sangat prestisius juga, jadi apa salahnya? Apalagi kalau anaknya mampu. kalau ada anak yang bilang, “ma…aku pengen jadi ini..”,lalu mama menjawab,”jadi ini aja, hidupnya lebih terjamin, kerjanya gampang…daripada jadi itu, ntar cari kerja susah”atau,”jadi dokter pekerjaan mulia.”nah, berawal dari sana, ada yang memberontak benar-benar tidak mau, ada yang mengangguk menurut, ada yang mengangguk padahal hati menolak.
Hmm,,,apakah hanya cita-cita tertentu yang bisa menjamin kehidupan? Apa hanya profesi tertentu yang mendapat predikat mulia?aku nggak  sependapat. Aku ingin menjabarkan beberapa kemuliaan dari beberapa profesi.
Jadi ustad atau uztadzah …Subhanallah…mulia sekali, mengajarkan agama, membantu kita mendekatkan diri kepada Tuhan YME.
Jadi guru, Subhanallah..mendidik murid-murid dan mengajarkan banyak ilmu. Meski gajinya tidak sebanyak dokter,insinyur,atau arsitek…dulu calon-calon orang hebat diajari siapa di sekolah? siapa yang membuat mereka terangsang untuk belajar? Guru, yang mengenalkan ilmu.
Jadi dokter. Ini juga mulia, menolong banyak orang yang sakit. Menjadi perantara Yang Maha Kuasa, Subhanallah…
Jadi Arsitek. Wah, merancang gedung-gedung kota, rumah, dan bangunan yang lainnya. Merancnag bangunan yang indah,kokoh. Apa itu tidak hebat?
Jadi pengacara, hakim..Indonesia membutuhkan pengacara dan hakim yang berakhlak mulia…membela yang benar,menjunjung kebenaran…memiliki kemuliaan tersendiri.
Jadi seniman.pemusik,pelukis,pemahat,dll. Siapa sih yang nggak suka keindahan? Semua suka. Apa salahnya menjadi seniman,asal menekuninya? Mewujudkan keindahan dengan cara yang mengagumkan dan keahlian ini belum tentu dimiliki semua orang.
Jadi Ilmuwan…mengembangkan ilmu dan menciptakan banyak temuan baru yang berguna bagi orang banyak,,Subhanallah..
Jadi psikiater…memahami karakter,ilmu jiwa. Menolong jiwa-jiwa yang depresi. Mulia kan?
ahli sejarah, ,politikus,ahli bahasa,ahli gizi, atau pekerjaan yang berasal dari sekolah kejuruan seperti penjahit, koki, montir, pengrajin logam. Masing-masing memiliki kemuliaannya sendiri. meski ada pekerjaan yang rawan menjadi lahan kejahatan,hakikat pekerjaan itu tetap mulia. Memang dokter nggak bisa berbuat jahat? Dia bisa saja berbuat kejam membunuh pasiennya karena dibayar mahal oleh seseorang. Ilmuwan, ada  yang plagiat supaya dirinya yang diakui khalayak menciptakan barang canggih. Semua tergantung pribadi masing-masing,kan?
Itulah kenyataan yang sudah terjadi. Belum lagi masalah penghasilan di masa depan. Uuh,debat  lagi. anak memilih jurusan yang berkaitan dengan seni, orangtua berkomentar jurusan itu tidak menjamin. Orangtua lupa,diluar sana banyak pelukis, pemusik, art director, yang sama suksesnya dengan dokter,insinyur,ahli ekonomi,dan guru.
Pikiran terbelenggu pada titik-titik tertentu. Mari membuka hati karena dunia ini luas. Segala peluang baik tersebar dimana-mana. Kita hanya memilih salah satu atau salah dua dari kata hati dan menekuninya sesuai kemampuan. SaTidak ada yang lebih baik atau buruk,karena semuanya baik. Salah memilih akan terjadi saat kita memilih sesuatu yang tidak sesuai hati dan mengerjakannya dengan setengah hati. Jadi, mantapkan hati, muara harapan adalah karena Allah semata. walaupun pilihan kita tidak menjamin kehidupan yang mapan, yakinlah, Allah yang akan menjamin hidup kita jika kita termasuk orang yang bersungguh-sungguh. J
***