Sabtu, 17 Desember 2011

Nggak cinta sama sekolah..sedih sekali ya?


Sudah dua tahun setengah aku sekolah di teladan (terus kenapa ya?). So, udah banyak macam orang yang aku temui. Kali ini aku mau bahas temen-temen yang…ehm,nggak cinta sama sekolahnya.

Seperti apa sih rasanya. berhubung saya lumayan seneng ya sekolah disini, jadinya ya nggak tau. Mungkin ya, males berangkat sekolah, nunggu-nunggu bel pulang bias bisa pulang cepet, nggak suka memeriahkan acara sekolah (aku pun masih pilih-pilih dulu,acaranya asik apa nggak), kalau sekolah nggak punya sesuatu seperti di sekolah X, pasti pada bilangnya,”ah payah, nggak kaya sekolah X yang punya ini itu..” setengah hati gitu deeh sekolah di Teladan.malah temenku ada yang bilang begini,”aku anak teladan tapi berjiwa…tau kan yang dimaksud sekolah X? :P

Apa sih yang buat mereka nggak suka? Ada yang disuruh orangtua, ada yang gara-gara nemnya nggak cukup buat masuk sekolah X. yah, itu mah udah nasib…masuklah si anak ke teladan. Karena setengah hati dan melihat teman-teman SMPnya ke sekolah X yang dalam beberapa hal memang lebih unggul dari pada sekolah kita, membuat dia jadi broken heart.

Sebenernya, aku pengen bilang ke dia pas aku denger udah mulai njelek-njelekin Teladan .”Kenyataanya kamu disini, bukan disana. Seberapa besar cintamu ke sekolah X, toh kamu nggak diterima disana kan? Kalau nggak suka, kenapa milih sekolah ini jadi pilihan kedua? Kayaknya masih ada sekolah lain yang lebih bisa kamu terima lingkungannya daripada disini dan bisa kamu jadi pilihan kan.” Tapi ya itu, aku nggak berani. Hehehe…

Seiring berjalannya waktu, ada temen yang udah mulai menerima,ada yang mulai cintaaa banget sama teladan, ada yang yah…tetep kekeuh nggak suka sama teladan. Oke, kalau dia nggak berbuat hal macam-macam. Mirisnya kalau dia sampai merusak sekolahnya. bikin gemes…nyebai. Kalau nggak suka, pas bel langsung pulang, lakukan apa yang disuka, tapi nggak usah bawa nama dan atribut sekolah. Atau kalau orangtua ngebolehin, pindah sekolah aja. Beres kan. walaupun gemes rasanya, lama-lama kasihan juga sama mereka. Nggak enak banget berada di tempat yang nggak kita sukai dan itu 2-3 tahun lamanya.

Harus aku akui juga, di Teladan ada oknum yang nggak welcome sama anak yang memiliki karakter-karakter unik dan nggak biasa untuk lingkungan sekolah yang …you know how lah.. yang lebih welcome banyak kok. Cuma, mereka udah under estimate duluan, akhirnya makin males deh sekolah disini dan benar-benar menutup diri. Teladan justru butuh orang-orang yang memiliki warna unik, biar makin berwarna.
Lingkungan teladan emang religius, walaupun masih ada kekurangannya. Tapi, lingkungan religius ini sama sekali nggak pernah memaksakan seseorang untuk berubah menjadi orang lain. Dia tetap bebas menjadi dirinya sendiri. segala aturan yang tegas, lingkungan religius itu hanya untuk membatasi supaya mereka tidak melampau batas. hanya itu.

Satu hal lagi, apa yang masih kurang di Teladan? Banyak. Tugas siapa yang menjadikan Teladan lebih baik lagi, kalau bukan murid itu sendiri. Murid lah yang membuat sekolah dapat predikat Teladan dan muridnya juga yang akan menghancurkan citra sekolah.

So, buat temen-temen atau adek-adek yang masih…yah, nggak cinta sama sekolah. Cobalah buka hati, sedikiit saja deh…oke?
***

Tidak ada komentar: